Artikel yang saya kutip dari : http://salamic.wordpress.com
Artikel ini berkisah tentang kekuatan ukhwah, ketika seorang saudara sakit, banyak pula dari saudara kita yang lain merasakan sakit itu sehingga akhirnya semua dapat saling menyemangati dan mendoakan.
Inilah kutipan artikelnya...
Sakit, bahkan seorang dokterpun tak mampu mengidentifikasi setiap
sakit yang dideritanya, Hingga suatu waktu ia sembuh, dari segala sakit
yang lama diderita. Sakit yang bisa memiliki banyak arti, entah itu
sakit karena memang dirinya benar-benar sakit, atau sakit karena ia
turut merasakan sakit yang diderita saudaranya.
Mungkin
sarana penyembuh sakit tak selamanya berwujud jamu, pil, atau
obat-obatan lainnya, ia bisa berupa wujud do’a dari saudara yang tak
diucapkan secara langsung padanya.
Sungguh, aku demam tapi tak kurasakan demammu
Sampai para penjengukku berbicara tentang keluhmu
Maka kubilang, “Tidaklah demam ini datang menyerangku tanpa sebab, kecuali karena engkau juga terserang demam.”
Setelah hilang ragu dari diriku dengan sebenarnya
Maka Allah pun menyembuhkan aku ketika Dia menyembuhkanmu
Tak
hanya sakit, bahkan seorang saudara itu juga bisa menangkap
sinya-sinyal lain yang terbaca dalam tempat terpisah jarak.. Ikatan
batin antara seseorang dengan saudaranya bisa jadi merupakan sinyal
penguat terhebat yang akan turut mentransmisikan gejolak yang terjadi
dalam ini saudaranya. Entah itu marah, sedih, senang, bahkan tentang
suka dan cinta.
Dua orang yang saling terikat satu sama
lain, saling terhubung dengan tali temali ukhuwah yang akan ikut
bergetar, disaat satu sisi yang lain bergetar.
Resonansi
jiwa, peristiwa ikut bergetarnya jiwa-jiwa lain saat satu jiwa ikut
bergetar. peristiwa ikut bahagianya jiwa-jiwa lain saat sang satu jiwa
merasa bahagia. peristiwa ikut bersedihnya jiwa-jiwa lain, saat jiwa
itu dirundung masalah dan duka.
Jiwa atau ruh itu, yang
kata Rasulullah, adalah sebagian dari tentara-tentara Allah akan
menyatu dan menguatkan barisan dalam medan perjuangan. Namun bila
diantara kedua jiwa itu tidak saling mengenal dan memahami, maka yang
terjadi adalah perpecahan dan saling ketersinggungan.
Untuk
saudaraku yang sedang sakit, semoga Allah menyembuhkanmu dan menjadi
sarana terbaik yang Allah berikan sebagai bentuk kasih sayangNya.
Begitulah isi artikel ini.
Namun sebenarnya ketika kita sakit kita tidak sendirian, bukan hanya ada
saudara se-iman yang selalu menyemangati dan mendoakan, namun ada Allah
Yang Maha Menyembuhkan dan Maha Mengabulkan doa-doa kita.
وَ إِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِيْنِ
“Dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkanku.” [QS Asy Syu’ara: 80]
Yakinlah....
No comments:
Post a Comment